Popular Post

Posted by : Baehaqi Minggu, 03 Juli 2016




A. BATERAI (ACCU) 
 Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai litrik ke sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing system kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia.

Pada  kendaraan secara umum baterai  berfungsi  sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
1)      Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb.
2)      Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3)      Saat mesin hidup sebagai  stabiliser  suplai  listrik  pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.

Konstruksi
Di dalam baterai terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negative dalam bentuk plat yang terbuat dari timah, karena itu baterai sering disebut baterai timah. Baterai terdiri dari  beberapa komponen antara lain: Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup  baterai dan  sel  baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2  - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel  baterai  mempunyai  lubang  untuk  mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).


Gambar.  Konstruksi Baterai

Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 %  H2O dan  dan  36  %  SO4.  Dari  campuran  tersebut  diperoleh  elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.

Gambar.  Komposisi elektrolit baterai

Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level  dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit.

Sumbat Ventilasi
Sumbat  ventilasi  ialah  tutup  untuk  lubang  pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk  saat  pengisian)  dan  uap  asam  sulfat  di  dalam  baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.


Gambar.  Kotak dan sumbat baterai

Reaksi Kimia pada Baterai
Baterai merupakan  pembangkitan  listrik secara  kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip,  elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)  Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
 Pb SO4  + 2 H2O + PbSO 4                                    PbO2   + 2H2SO4  + Pb
   Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).  Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)                             Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-)
 Pb SO4  + 2H2SO4 + PbSO4                                  PbO2   + 2 H2O  + Pb
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri  dari  2H2SO4,  sedangkan  saat  kosong  elektrolit batarai adalah 2H2O.



Gambar.  Proses pengisian dan pengosongan baterai
Rating Kapasitas Baterai
         Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai.  Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1) Cranking Current  Ampere (CCA)
2) Reserve Capacity
3) Ampere Hour Capacity (AH)
1. Cranking Current  Ampere (CCA)
         Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan  larutan  elektrolit,  bukan  hanya  jumlah  plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas  baterai  dengan  Reserve Capacity
         Kapasitas layanan  adalah  banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat  Celsius setelah sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
2. Ampere Hour Capacity (AH)
            Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai  yang diisi penuh  dapat  menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan  tegangan  tiap  sel  dibawah  1.75  volt. Sebagai   contoh:   Sebuah   Baterai   yang   secara terus  menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 AH.
Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
3. AH = A (amper) x H (Jam)
JIS  mendefinisikan  kapasitas  baterai  sebagai  jumlah  listrik  yang dilepaskan  sampai  tegangan pengeluaran  akhir  menjadi 10,5 V dalam 5 jam. Sebagai contoh baterai dalam keadaan terisi penuh dikeluarkan muatannya secara terus menerus 10 A selama 5 jam sampai  mencapai  tegangan  pengeluaran  akhir  (10,5  V).  Maka kapasitas baterai ialah 50 AH (10 x 5 jam) 1 oC

Stiker Spesifikasi Baterai
               Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang spesifikasi baterai tersebut, salah satu model stiker baterai seperti tampak dibawah ini



Gambar.  Spesifikasi baterai
Pada stiker di gambar di atas menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Baterai tersebut memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere dan tegangan baterai yang dihasilkan adalah 12 volt.

Keselamatan Kerja Saat Menguji Baterai
Sebelum melaksanakan pengujian tersebut perlu diperhatikan masalah keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
  1. Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat,  oleh  karena  itu   harus  hati-hati  jangan  sampai  cairan baterai mengenahi pakaian, kulit maupun kendaraan.
  2.  Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai.
  3. Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata
  4. Putuslah hubungan kabel baterai pada saat andaakan memperbaiki   beberapa bagian  dari suatu   sistem   rangkaian kelistrikan.
  5. Lepas hubungan terminal baterai  ke ground  terlebih  dahulu, karena bila melepas terminal positip akan kemungkinan terjadi hubungan.

Gambar.  Pemutusan terminal ground baterai
  1. Ingatlah baterai mudah  menimbulkan  arus  energi  listrik  pada tenggang  tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai.
  2. Gas yang keluar dari  bagian  atas  sel  baterai  selama  proses pengisisan dan pengosongan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian baterai.
  3. Sebelum  menghubungkan  pengisian  baterai,  kedua  terminal baterai positif dan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
  4. Pada saat melakukan  pengisian baterai,  anda  membutuhkan udara yang bersih dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran.
  5. Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian, bila baterai anda tidak memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya  agar  gas  hodrogen  yang  dihasilkan  pada  saat proses  pengisian dapat keluar.
  6. Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja.ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan  menyalakan/membakar  gas  hidrogen  yang  ada  dalam baterai.

Gambar.  Tanda peringatan dilakasi yang menagani baterai

  1. Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
  2. Untuk  mencegah  yang  aman,  jangan  salah  memasang  posisi terminal    baterai, ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
  3. Untuk  pencegahan,  jangan  salah  memasang  posisi  terminal baterai, ini akan membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator  dan  sistem  kelistrikan  yang  menggunakan  semi konduktor

Pertolongan Pertama
            Asam sulfat, merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifat sangat korosif/merusak. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada  semua bahan  yang dikenainya. Ini  akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga mengebabkan  kebutaan  bila  mengenai  mata.  Bila  cairan  asam baterai mengenai kulit anda:
1.      Basuhlah kulit anda dengan air yang bersih
2.      Basuhlah berulang-ulang   kurang   lebih 5 menit,  ini akan melarutkan asam pada air tersebut.
3.      Bila  Cairan  asam  mengenai  mata  anda,  basuhlah  mata  anda dengan air berulang-ulang, dan segera pergi ke dokter.

Gambar.         Membersihkan asam yang mengenai mata

4.       Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan elektrolit dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.

- Copyright © [Haqi Baehaqi] - Baehaqi - Powered by Blogger - Designed by Baehaqi Alanawa -